Alokasi Anggaran 2020 Harus Ciptakan SDM Pertanian yang professional, Mandiri, Berdaya Saing dan Berjiwa Wirausaha Tinggi

By Admin


nusakini.com - “Fokus program kabinet Jokowi-JK adalah pembangunan Infrastruktur yang lain ngikut. Di periode yang ke-2 Kabinet Jokowi-Maruf Amin program utama itu adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia yang lain termasuk infrastruktur ngikut”. Begitu arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi mengutip pidato presiden Jokowi Widodo. “SDM yang hebat akan mampu menciptakan infrastruktur yang hebat, mampu memeliharanya dalam waktu yang lama serta mampu menciptakan inovasi teknologi yang jauh lebih bermanfaat. Seluruh anggaran, seluruh tenaga, seluruh waktu dan pikiran kita harus menuju kesitu. Harus menuju terciptanya SDM Pertanian yang professional, yang mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi”. Dengan tegas Prof.Dedi menginstruksikan seluruh pejabat BPPSDMP dalam penyusunan RKA-K/L alokasi anggaran untuk tahun 2020, Bogor 11-14 September 2019. 

Seluruh anggaran baik yang berasal dari APBN maupun dari BHLN dilaksanakan dalam rangka: Mewujudkan Pendidikan vokasi pertanian; Mewujudkan pelatihan vokasi pertanian dan memantapkan standarisasi dan sertifikasi; Memantapkan sistem penyuluhan pertanian yang berkelanjutan; Membangun reformasi birokrasi terutama di lingkup BPPSDMP Kementan. “Rapatkan barisan saling bersinergi berjuang sama-sama dengan senjata RKA-Kl ini untuk menghasilkan SDM yang handal professional, mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi”. Tegas Prof Dedi.

“RKA-KL terkait dengan pengelolaan uang negara itu berbeda dengan pengelolaan uang dari mertua ada SOP nya” karena itu Ingat ujar Prof. Dedi. “Jujur adalah inti dari pada inti pengelolaan uang negara. Sebagai penyelenggara negara sebagai KPA, PPA harus jujur. Lalu Ini bukan uang dari mertua ini uang dari negara karena itu tertib administrasi”. 

“Terkait dengan dana dekon karena ada keterbatasan maka harus ada sinergi antara Kementan dan daerah”. Imbuh Prof. Dedi. “Daerah juga ada alokasi anggaran untuk penguatan penyuluh. Saling mengisi saling mendukung, saling melengkapi. Daerah juga harus berkontribusi dalam pembangunan pertanian mendukung program-program yang berasal dari pusat.

“Selamat bekerja saya sangat berharap apa yang sudah kita rencanakan, Semoga dalam RDP bisa diketok menjadi APBN dan RKa-KL 2020 untuk menjalankan tugas pokok kita semua”. Imbuh Prof. Dedi. Wujudkan visi pembangunan jangka panjang Indonesia mandiri, maju, adil dan makmur yang diterjemahkan kedalam visi kementan yaitu Kedaulatan pangan; Kesejahteraan petani dan Lumbung pangan dunia 2045. (prb)